Bagi laki-laki yang telah dewasa perkara mandi besar/mandi wajib adalah
hal yang lumrah kali ya hehe tapi jangan salah masih banyak orang yang
kurang paham soal perkara mandi wajib ini. Dari judulnya saja sudah
wajib, maka jika kita tidak melakukannya berarti sudah termasuk dosa
besar, karena tidak sah juga kita melakukan shalat kalau keadaan kita
kotor (artinya belum mandi wajib) serius ya hehehe ini perkara agama
loh…
Tapi tentu saja ada beberapa perkara atau penyebab yang mengharuskan kita melakukan mandi junub/mandi wajib.
1. Keluarnya Mani
Apakah karena syahwat atau karena sebab yang lainnya (mimpi basah).
Dalam menerangkan hadits ini Al Imam Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi menyatakan : "Dan Ma’nanya ialah : Tidak wajib mandi dengan air, kecuali bila telah keluarnya air yang kental, yaitu mani".
2. Berhubungan Badan (Seksualitas Suami-Istri)
Baik keluar mani atau tidak keluar mani.
Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi sallallahu alaihi waalihi wasallam, bahwa beliau bersabda :
“Apabila seorang pria telah duduk diantara empat bagian tubuh permpuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya (yakni memasukkan kemaluannya pada kemaluan perempuan itu), maka sungguh dia telah wajib mandi karenanya".(HR. Bukhari dalam Shahihnya).
3. Berhentinya Haid dan Nifas
hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy,
فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى
“Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” (HR. Bukhari no. 320 dan Muslim no. 333).
4. Mati dalam Keadaan Muslim
Yang dimaksudkan wajib mandi di sini ditujukan pada orang yang hidup, maksudnya orang yang hidup wajib memandikan orang yang mati. Jumhur (mayoritas) ulama menyatakan bahwa memandikan orang mati di sini hukumnya fardhu kifayah, artinya jika sebagian orang sudah melakukannya, maka yang lain gugur kewajibannya.
Yang wajib dimandikan di sini adalah setiap muslim yang mati, baik laki-laki atau perempuan, anak kecil atau dewasa, orang merdeka atau budak, kecuali jika orang yang mati tersebut adalah orang yang mati di medan perang ketika berperang dengan orang kafir.
5. Ketika orang kafir masuk islam
Mengenai wajibnya hal ini terdapat dalam hadits dari Qois bin ‘Ashim radhiyallahu ‘anhu,
أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
“Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ada sebab berarti ada solusi (haha sok pinter bahasanya), tapi tidak semata-mata mandi wajib itu mandi seperti biasanya. Mungkin yang membedakan nya hanya niat, dan ada beberapa sunatnya untuk nambah-nambah pahala kita. Nih tata cara mandi wajib yang bener :
Cara wajib :
1. meratakan air ke seluruh tubuh ter-masuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya lagi).
2. Jika air telah merata ke seluruh tubuhnya dengan cara bagaimanapun juga, dengan begitu, hadats besar yang terdapat pada tubuhnya telah hilang.
Cara sempurna ; yakni mandi dengan mengikuti contoh mandi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
1. beliau mencuci kedua telapak tangan-nya terlebih dahulu,
2. mencuci kemaluannya dan mencuci bekas kotoran dari jinabah,
3. kemudian berwudhu secara sempurna, sebagaimana telah diterangkan dalam bab wudhu,
4. membasuh kepalanya dengan air 3 kali siraman,
5. kemudian membasuh sisa anggota tubuh yang belum tersiram.
Cukup mudah kan mandi junub bagi pria, nah bagi wanita ada beberapa tambahan lainnya dalam mandi junub :
1. Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air
2. Melepas kepang rambut agar air mengenai pangkal rambut
3. Ketika mandi setelah masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah untuk menghilangkan sisa-sisanya.
4. Ketika mandi setelah masa haidh, disunnahkan juga mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh.
sumber : klik disini
Tapi tentu saja ada beberapa perkara atau penyebab yang mengharuskan kita melakukan mandi junub/mandi wajib.
1. Keluarnya Mani
Apakah karena syahwat atau karena sebab yang lainnya (mimpi basah).
Dalam menerangkan hadits ini Al Imam Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An Nawawi menyatakan : "Dan Ma’nanya ialah : Tidak wajib mandi dengan air, kecuali bila telah keluarnya air yang kental, yaitu mani".
2. Berhubungan Badan (Seksualitas Suami-Istri)
Baik keluar mani atau tidak keluar mani.
Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi sallallahu alaihi waalihi wasallam, bahwa beliau bersabda :
“Apabila seorang pria telah duduk diantara empat bagian tubuh permpuan (yakni berhubungan seks) kemudian dia bersungguh-sungguh padanya (yakni memasukkan kemaluannya pada kemaluan perempuan itu), maka sungguh dia telah wajib mandi karenanya".(HR. Bukhari dalam Shahihnya).
3. Berhentinya Haid dan Nifas
hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Fathimah binti Abi Hubaisy,
فَإِذَا أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ وَإِذَا أَدْبَرَتْ فَاغْسِلِى عَنْكِ الدَّمَ وَصَلِّى
“Apabila kamu datang haidh hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haidh berhenti, hendaklah kamu mandi dan mendirikan shalat.” (HR. Bukhari no. 320 dan Muslim no. 333).
4. Mati dalam Keadaan Muslim
Yang dimaksudkan wajib mandi di sini ditujukan pada orang yang hidup, maksudnya orang yang hidup wajib memandikan orang yang mati. Jumhur (mayoritas) ulama menyatakan bahwa memandikan orang mati di sini hukumnya fardhu kifayah, artinya jika sebagian orang sudah melakukannya, maka yang lain gugur kewajibannya.
Yang wajib dimandikan di sini adalah setiap muslim yang mati, baik laki-laki atau perempuan, anak kecil atau dewasa, orang merdeka atau budak, kecuali jika orang yang mati tersebut adalah orang yang mati di medan perang ketika berperang dengan orang kafir.
5. Ketika orang kafir masuk islam
Mengenai wajibnya hal ini terdapat dalam hadits dari Qois bin ‘Ashim radhiyallahu ‘anhu,
أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
“Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ada sebab berarti ada solusi (haha sok pinter bahasanya), tapi tidak semata-mata mandi wajib itu mandi seperti biasanya. Mungkin yang membedakan nya hanya niat, dan ada beberapa sunatnya untuk nambah-nambah pahala kita. Nih tata cara mandi wajib yang bener :
Cara wajib :
1. meratakan air ke seluruh tubuh ter-masuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung kemudian mengeluarkannya lagi).
2. Jika air telah merata ke seluruh tubuhnya dengan cara bagaimanapun juga, dengan begitu, hadats besar yang terdapat pada tubuhnya telah hilang.
Cara sempurna ; yakni mandi dengan mengikuti contoh mandi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
1. beliau mencuci kedua telapak tangan-nya terlebih dahulu,
2. mencuci kemaluannya dan mencuci bekas kotoran dari jinabah,
3. kemudian berwudhu secara sempurna, sebagaimana telah diterangkan dalam bab wudhu,
4. membasuh kepalanya dengan air 3 kali siraman,
5. kemudian membasuh sisa anggota tubuh yang belum tersiram.
Cukup mudah kan mandi junub bagi pria, nah bagi wanita ada beberapa tambahan lainnya dalam mandi junub :
1. Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air
2. Melepas kepang rambut agar air mengenai pangkal rambut
3. Ketika mandi setelah masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah untuk menghilangkan sisa-sisanya.
4. Ketika mandi setelah masa haidh, disunnahkan juga mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh.
sumber : klik disini
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori zona muslim
dengan judul tata cara mandi wajib yang benar menurut islam. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://boy-lozarang.blogspot.com/2013/04/tata-cara-mandi-wajib-yang-benar.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
wahidin - Wednesday, April 3, 2013
Belum ada komentar untuk "tata cara mandi wajib yang benar menurut islam"
Post a Comment